Skip to main content

Sukarno: Kehidupan & Perjuangan Sang Pendiri Bangsa

Sukarno

Bab 1: Masa Kecil-Remaja Sukarno (1901-1921)

Sukarno terlahir dengan nama Kusno pada 6 Juni 1901 di Surabaya dari seorang ibu keturunan bangsawan Bali bernama Ida Ayu Nyoman Rai dan susunya adalah Sultan Kediri bernama Raden Sukemi Sosrodiharjo. Berdasarkan silsilah keluarga, darah pejuang sudah mengalir kental dalam diri Sukarno. Kakek moyang Sukarno dari pihak ibu adalah pejuang dari Kerajaan Singaraja dalam perang Puputan di pantai utara Bali. Sementara dari pihak ayah, mengalir darah patriot dari kerajaan tanah yaitu Diponegoro. Dari kisah perjuangan kakek-nenek moyang keluarga, hasrat pejuang pembebasan itu diwariskan terus menjadi ambisi yang dalam diri Sukarno muda.
Sifat lahir dari keturunan bangsawan dari pihak ayah atau ibu, jangan dikira Soekarno lahir dan tumbuh dari keluarga yang berkecukupan. Gelar kebangsawanan itu tinggal tinggal karena leluhur Sukarno kalah dalam perjuangan lokal melawan kolonial Belanda. Ayah Sukarno tampak guru sekolah rendah di Singaraja, sementara sang ibu adalah gadis Pura yang menjaga kebersihan rumah ibadat itu. Sesudah pindah ke Blitar, Sukarno dibesarkan di tengah keluarga yang bisa gua bilang kebangetan miskinnya! Menurut otobiografi yang ditulis Sukarno dan Cindy Adams, dia tinggal di rumah yang sangat sederhana. Keluarganya bahkan ga punya sendok, garpu, atau sepatu. Waktu kecil keluarga Sukarno hanya bisa makan nasi 1x sehari, mereka bahkan gak bisa beli beras, jadi mereka beli padi dan harus numbuk padi sendiri setiap subuh agar jadi beras.
Jaman hidup dalam kemiskinan, praktikan seorang guru terus menggembleng Sukarno dengan prinsip-prinsip hidup yang terus dia pegang. Karena itu, Sukarno muda tumbuh dengan jiwa kepemimpinan, cerdas, cekatan, bawel, penuh semangat, dan sekaligus juga memiliki perasaan yang halus. Karakternya yang seperti yang sudah bisa dia lakukan dalam hal anak-anak Belanda sedang belajar di sekolah Rendah Belanda ke masuk ke  Hoogere Burgerschool (HBS) sekolah menengah Belanda. Cerita dikata-katain, diludahin, sampai berantem pukul-pukulan sama anak-anak cowok Belanda, udah jadi makanan sehari-hari bagi Sukarno yang masih remaja.
Cerita singkat, sejak Sukarno masuk kelas HBS Belanda di Surabaya, dia numpang bersama kawan yang merupakan salah satu tokoh nasional sekaligus sang guru Bangsa yaitu Hadji Oemar Said Cokroaminoto  (selanjutnya disebut Cokroaminoto). Pada saat itu Cokro adalah ketua Sarekat Islam , sekaligus tokoh politik masyarakat Jawa yang dijuluki Belanda "Raja Jawa tanpa mahkota". Di rumah Cokro yang sangat sederhana ini, Sukarno tinggal dan belajar bersama dengan anak asuh didik Cokro yang lain seperti Kartosoewirjo ,  Musso , Alimin ,  Semaoen.
Muso, Alimin, Semaoen, Sukarno, Kartosuwiryo
dari kiri ke kanan: Muso, Alimin, Semaun, Sukarno, Kartosuwiryo sedang berdiskusi di rumah HOS Cokroaminoto | Ilustrasi dari film karya Soekarno Hanung Bramantyo.
Eh tapi jangan lo bayangin kamar asrama gitu kayak kayak kayak yang nyaman kayak zaman sekarang kamu. Menurut deskripsi langsung dari Otobiografi Sukarno, biar di rumah Cokro itu tidak lebih baik dari kandang ayam! Kamarnya itu gak ada pintu, ga ada jendela, ga ada kasur, ga ada bantal, ga ada lampu. Bener-bener gelap gulita dan satu-satunya penerangan dari lilin pijar. Di dalem itu saja ada meja dan kursi reyot sama tikar untuk tidur, lengkap bersama sarang-sarang serangga seperti nyamuk, kecoa, kelabang, dan laba-laba. Maknyus bener dah!
Tapi jangan salah lo, tentu saja dari apa yang kita inginkan, Sukarno menghabiskan hampir semua waktunya untuk membaca dan memanfaatkan ilmu pengetahuan. Kalo anak remaja zaman sekarang pada males belajar dan suka bolos ke sekolah, Sukarno umur 15 tahun di 'kandang ayam' yang gelap penuh sarang serangga itu istimewa hobinya belajar, membaca, dan membedah pemikiran politikus kelas dunia dari ratusan tahun sebelumnya. Dari masih remaja, Sukarno udah katam betul perjuangan politik pembebasan Amerika dicoba perjuangan para pendiri Bangsa Amerika seperti  Thomas Jefferson ,  George Washington , Benjamin Franklin , John Adams , dkk.
Sukarno remaja juga tertarik sejarah perjuangan revolusi Perancis, revolusi industri, perjuangan buruh, deklarasi kemerdekaan, perang saudara di AS, sampai revolusi politik di Rusia. Gila banget kan ?? Seorang remaja umur 15 tahun yang lahir dalam kemelaratan, Sukarno udah gak asing lagi dengan ide dan pemikiran tokoh intelektual kelas dunia seperti Karl Marx , Friedrich Engels , Lenin , Rousseau , Voltaire , Gladstone , Beatrice Webb , Mazzini , Cavour , Garibaldi , Otto Bauer , Alfred Adler, dan masih banyak lagi. Coba, dari nama-nama di atas berapa banyak yang lo tahu? Gokilnya lagi, Sukarno melengkapi pemikiran mereka semua dari pengap yang cuma diterangi oleh 1 lilin! Dari cara yang seperti  'kandang ayam' itu terlahir bibit-bibit nasionalisme dan ide-ide pemberontakan Sukarno melawan kolonialisme.
Sukarno HBS
Sukarno waktu lulus dari Sekolah HBS (setingkat SMA)
Di masa remaja ini pula, tumbuh jiwa politik Sukarno bersama teman-teman diskusinya. Perkumpulan politik Sukarno yang pertama adalah Tri Koro Darmo dengan tiga tujuan yaitu politik, ekonomi, dan sosial. Tidak lama kemudian lahir perkumpulan baru dengan aktvitas yang lebih konkrit yaitu Jong Java . Dari perkumpulan inilah, Sukarno dkk memulai pendekatan politiknya dengan pergi ke kampung-kampung untuk melakukan aktivitas kerja sosial, mendirikan sekolah, membantu korban bencana, dll. Pada umur 19 tahun, Sukarno (saat ini masih SMA) udah produktif menulis gila-gilaan sampai 500 artikel di harian Oetoesan Hindia dengan nama samaran Bima untuk mengobarkan semangat pemberontakan pada masyarakat luas.
10 Juni 1921 Sukarno lulus dari HBS Belanda, lalu menikah dengan puteri dari Cokroaminoto yaitu Utari. Namun demikian menikah dengan Utari (16 tahun) terserah Sukarno hanya sebatas bentuk rasa hormat pada Cokroaminoto yang khawatir akan masa depannya, sehingga hubungan mereka lebih seperti kakak-adik seperti suami istri. 1 Juli 1921, Sukarno resmi jadi mahasiswa Technische Hogeschool Bandung (TH Bandung atau THB), yang sekarang namanya berubah jadi Institut Teknologi Bandung. Dia keterima di jurusan waterbowkunde (tata bangunan air), yang dalam perkembangannya dia ternyata lebih tertarik jadi arsitek bangunan umum.
Setelah kuliah, Sukarno dan Utari ngekos di rumah temennya Cokro, yaitu H. Sanusi yang merupakan tokoh Sarekat Islam. Di tahun kedua masa kuliahnya, Sukarno mulai ngerasa memang masih 'bocah' dan belum bisa menjadi perempuan dewasa untuk menjadi seorang istri pejuang revolusi. Di samping itu, ibu kosnya Inggit Ganarsih, juga punya masalah perkawinan dengan suami yaitu H. Sanusi. Singkat kata singkat cerita, Sukarno dan Inggit jatuh cinta, lalu Sukarno memutuskan untuk bercerai dengan Utari secara baik baik. Tanpa Perkiraan-duga, ternyata H.Sanusi juga tidak berkebun untuk bercerai dengan Inggit dan tidak mempermasalahkan hubungan Inggit dengan Sukarno. Ibu Inggit inilah yang kelak nanti sangat setia menemani Sukarno di masa-masa awal perjuangannya.

Bab 2: Awal Pergerakan Anggotaontak Pada Hindia (1921-1942)

Setelah bercerai dengan Utari dan menikah dengan Ibu Inggit, Sukarno semakin gencar dalam aktivitas politiknya. Sepulang dari kampus, doi sering mampir dulu ke warung nasi madura Madrawi, dari tempat yang dia inginkan kenal dengan tokoh politik lain yang juga doyan melakukan rapat politik di situ. Beberapa tokoh yang menggebrak rasa nasionalisme rakyat yaitu Ki Hajar Dewantara ,  Cipto Mangunkusumo dan Douwes Dekker (Setiabudi) , yang merupakan pendiri Indische Partij, sebuah perkumpulan radikal dengan cita-cita pemberontakan terhadap Belanda. Sejak saat itu, Sukarno muda semakin bersemangat semangat untuk tampil di atas panggung.
3-serangkai-bandung
3 serangkai yang menginspirasi Sukarno | dari kiri ke kanan: Suwardi Suryaningrat / Ki Hajar Dewantara, Ernest Douwes Dekker, Cipto Mangunkusumo
Salah satu momen yang paling menggemparkan adalah tahun 1922 ketika ada rapat raksasa di lapangan terbuka Bandung, sesuatu rapat radicale concentratie yang diselenggarakan oleh organisasi kebangsaan partai-partai lokal untuk mengumpulkan petisi demi hak hak pribumi. Sukarno yang saat itu cuma seorang mahasiswa tanggung jawab, mencoba angkat tangan untuk disampaikan di depan publik. Pada saat itu, untuk pertama kalinya kemampuan orasi Sukarno dibuat ratusan penonton terperangah.
Gak tanggung-tanggung, Soekarno muda (21 tahun) terberat terhebat Belanda (langsung di depan batang hidung para polisi Belanda), dia secara tegas menolak cara-cara mengatasi petisi, dan suka gerakan non kooperatif total terhadap pemerintahan Hindia. Itu adalah momen yg luar biasa menggemparkan, saat itu juga rapat langsung dibubarkan polisi belanda, dan hari itu juga nama Sukarno seorang pemuda nekat menjadi pembicaraan di seluruh kota Bandung.
Akibat acara itu, Sukarno dapat dengan cepat oleh rektor TH Bandung waktu itu, Prof. Jan Klopper , yang secara khusus memanggil Sukarno ke kantornya buat ngingetin yang tak ada Sukarno jangan bikin ulah aneh-aneh, dan lebih baik fokus sama studinya yang sebentar lagi harus selesai . Karena rasa hormat pada sang profesor, Sukarno manut walau setengah hati. Dia akhirnya konsen sama studi dan berhasil mempertahankan tesisnya dan lulus tahun 1926. Pada saat itu, Sukarno yang bergoyang lahir dari kemelaratan, dengan ketekunan yang luar biasa, beliau berhasil menjadi insinyur ke tiga dari kalangan Bumiputera, se-Hindia Belanda. GOKIL!
Lulus sebagai insinyur, Sukarno baru merasakan kebebasan berekspresi dalam politik. Hal itu dengan sikapnya untuk ga mau ngerjain proyek-proyek pembangunan pemerintah kolonial. Oleh karena itu, Sukarno lebih sering bikin proyek bangunan rumah sederhana bersama kawan seangkatannya Ir. Anwari. Uniknya, setiap rumah yang dibangun sama Sukarno dan Anwari, dikasih "tanda tangan" gada Rujakpala di atas genteng, senjatanya Bima - salah satu tokoh wayang kesukaan Sukarno. Satu-satunya proyek arsitek besar yang pernah dibangun Sukarno adalah Hotel Preanger Bandung atas permintaan khusus dari  Prof. Wolff Schoemaker , dosen kesayangan Sukarno.
Hotel_Preanger_in_Bandoeng
Hotel Preanger tahun 1930an hasil karya Schoemaker dibantu oleh Sukarno

Pembentukan PNI dan Indonesia Menggugat

Setelah beberapa kali Sukarno berkarya dalam dunia arsitek, pada akhirnya dia kembali pada ambisi terpendamnya sejak dulu, yaitu dunia politik dan pembebasan Hindia dari Belanda. Sampai akhirnya, Sukarno dan teman-teman diskusi politiknya di Bandung mendirikan  Algemeene Studie Club (ASC). Di samping itu, rupa-rupanya gerakan politik dari tokoh nasionalis lain pun sedang bergejolak, di kalangan para lulusan perguruan tinggi di Belanda yang didirikan  Indische Vereniging (IV) Dari pihak lain Partai Komunis Indonesia (PKI) pimpinan Tan Malaka , Alimin , dan Munawar Musojuga melancarkan gerakan pemberontakan pada November 1926, namun karena rencana yang kurang matang. Sampai pada akhirnya, Sukarno dari ASC dan teman-teman dari IV bersepakat dibentuk partai baru bernama  Perhimpunan Nasional Indonesia (PNI) pada 4 Juli 1927.
Di sisi lain, kegagalan pemberontakan PKI kepada pemerintahan Belanda yang sempat didukung rakyat luas buat para petinggi partainya ditangkep dan dibuang ke Boven Digoel. Ketika rakyat semakin pesimis dan mendambakan wadah perjuangan baru, PNI inilah yang akhirnya menjadi wadah perjuangan baur bagi rakyat, dan Sukarno sebagai tokoh PNI paling vokal, mulai mendapat banyak pendukung setia di tanah Jawa.
Puncaknya adalah tahun 1928 saat PNI (digabung kongres pertama di Surabaya dengan slogan "Indonesia Siap Merdeka", makin lebarlah sayap PNI sebagai partai yang didukung rakyat. Terlebih, hasil kongres ini sangat bernuansa pemberontakan:
  1. Program politik untuk mencapai Indonesia merdeka
  2. Program ekonomi dan sosial untuk mem
  3. Menetapkan asas non kooperatif terhadap Belanda untuk perjuangan PNI
Vergadering
Dokumentasi salah satu suasana rapat PNI
Makin ketar-ketirlah pihak kolonial Belanda dengan ulah Sukarno, dkk di PNI. Gubernur Jenderal de Graeff yang waktu itu baru aja ngejabat jelas ga mau kehilangan muka sama sekali pendahulunya Dirk Fock yang telah berhasil menumpas pemberontakan PKI. Akhirnya de Graeff merintahin surat menarik buat para petinggi PNI seperti Sukarno, Gatot Mangkuprojo, dan Markun Sumodiredjo.

Ditangkap dan diasingkan

Malem tanggal 29 Maret 1929, di tengah-tengah orasi di Yogyakarta, Sukarno dan para petinggi PNI ditangkap dan dibawa ke Penjara Banceuy Bandung untuk nunggu pengadilan. Singkat kata singkat cerita, Sukarno pas disidang akhirnya ngeluarin pidato pembelaan yang dia kasih judul " Indonesia Menggugat " (IM). Naskah IM ini, walopun dia susun pas di rumah tahanan Banceuy yang pengap dan bau pesing, isteri luar biasa lho. Ga kurang dari 60 tokoh sedunia dia dalam pidatonya itu. Mulai dari Karl Marx, Dr. Sun Yat Sen , Mustafa Kamil (tokoh nasionalis Mesir), Henk Sneevliet (Partai Komunis Belanda dan Indonesia), sampe Dr. Snouck Hurgronje, antropolog kenamaan Belanda, dia mengutip untuk mendukung pembelaan diri dan bangsanya melawan pemerintahan kolonial. Dari situ Belanda kaget banget dengan kapasitas intelektual seorang insinyur muda dari kepulauan timur jauh di Asia Tenggara karena bisa memiliki pengetahuan tentang politik dunia sampai seluas itu. Kendati memberikan pembelaan, hakim tetap memutuskan Sukarno bersalah dan kembali ditahan di penjara Sukamiskin.
Kisah hidup Sukarno setelah itu di dalam penjara atau pembuangan. Sesaat sebelum de Graeff oleh Gubernur Jenderal de Jonge , dia membebas beberapa tahanan politik termasuk Sukarno. Sukarno akhirnya sempat aktif lagi di politik walau cuma sesaat dengan bergabung ke Partindo, sementara perjuangan dalam PNI dilanjutkan oleh Hatta dan Sjahrir. Tapi jangan lo bayangin Soekarno itu kompak dengan kubu Hatta dan Sjahrir pada waktu itu. Justru pada awal perjuangan, Sukarno saling saling dan cela-celaan di media lokal dengan Hatta dan Sjahrir. Karena makin bandel dan ga kapok-kapok, Sukarno akhirnya ditangkep (lagi) oleh Gubjend de Jonge dan langsung diasingkan ke Ende, Nusa Tenggara Timur. Sementara Hatta, Sjahrir, dkk ditangkap dan dipenjara di Penjara Glodok (1934), kemudian dibuang lagi ke Boven Digul Papua pada Januari 1935.
sukarno-ende
Sukarno dan keluarga dalam pembuangan di Ende | Duduk di kiri, Ibu amsi (mertua) dan Inggit Garnasih di sisi kanan. Berdiri dari kanan: Bung Karno, Asmarahadi, Ratna Djuami (Omi).
Itulah nasib perjuangan dan pengorbanan Bapak-Bapak Bangsa Indonesia, belasan tahun diburu polisi, ditangkap, penjara dan dibuang kesana-kemari. Tapi semangat mereka tetap menyala demi cita-cita sinting mereka untuk memerdekakan Hindia dan membuat negara baru disebut indonesia. Tahun demi tahun berlalu, harapan itu muncul saat Jepang mulai menyerbu Asia Tenggara termasuk indonesia pada tahun 1942.

Bab 3: Kependudukan Jepang & Kemerdekaan Indonesia (1942 - 1945)

Pada awal tahun 1942, terjadi peristiwa yang tidak sesuai-duga, militer Jepang masuk ke wilayah Asia Tenggara termasuk Hindia Belanda. Persenjataan militer Belanda ternyata ga ada apa-apanya kekuatan Nippon, Belanda yang udah ratusan tahun lipat Hindia, bisa dipukul mundur oleh Jepang hanya dalam hitungan hari! Maret 1942, Belanda nyerah ke Jepang. Penyerahan bos berlangsung cepet banget. Supaya dapet simpatik masyarakat, Jepang langsung ngebebasin para tokoh pemberontak dan pelaku rakyat seperti Hatta, Sjahrir, termasuk Bung Karno.
Sukarno sekarang udah berumur 41 tahun, untuk pertama kalinya dia ngeliat adanya harapan pembebasan negerinya dari penguasa Eropa. Menurut Sukarno, penyerangan Jepang inilah yang bisa membuka celah untuk membebaskan indonesia. Di sisi lain, Jepang juga ingin memanfaatkan tenaga kerja dari Bumiputera agar bisa membantu mereka dalam perang melawan sekutu. Sifat kepentingan antar kedua belah ini begini, tapi masing-masing tetap saling curiga satu sama lain. Gerak-gerik Jepang sangat ga jelas maunya apa. Wah sih terkesan mau nolong orang lepas dari jajahan Eropa, tapi ya namanya mereka ini yang punya kekuatan militer superpower, kita bisa apa kalo ujung-ujungnya mereka mau ngejajah kita?
Dibawalah Soekarno ke Batavia (waktu itu baru namanya diganti menjadi Jakarta Tokubetsu-Shi), dan akhirnya untuk kali pertama dalam idupnya ketemuan langsung sama yang namanya Mohammad Hatta dan Sutan Sjahrir. Pertemuan ini bisa dibilang momen yang sangat sangat bersejarah, karena setelah berjuang masing-masing dari tahun 1931, tiga tokoh utama baru kita baru bertemu untuk pertama kalinya. Dari hasil pertemuan itu, Sukarno berpendapat untuk sementara kita butuh persahabatan Jepang, agardeka indonesia bisa didapat tanpa perlu. Di sisi lain, Sjahrir nolak isinya itu dan lebih memilih secara sengaja non kooperatif dengan membangun basis massa agar semangat tetap terjaga dari akar rumput.
sjahrir-bung-karno-bung-hatta
dari kiri ke kanan: Sjahrir, Sukarno, Hatta | dalam proses persiapan kemerdekaan Indonesia
Nah, dimulailah duet maut Soekarno dan Hatta pada saat itu. Mereka memulai berdiskusi dengan Mayjen Harada agar Nusantara bukan jadi status koloni jepang, tapi enak banget indonesia sebagai atas nama persaudaraan di indonesia. Dengan timbal baliknya, masyarakat pribumi Nusantara akan mendukung Jepang dalam perang Pasifik melawan sekutu. Akhirnya Jepang bergaul karena emang lagi kepepet perang, dia mengangkat empat serangkai (Bung Karno, Bung Hatta,  KH Mas Mansyur , dan Ki Hajar Dewantara) jadi pimpinan Pusat Tenaga  untuk memimpin masyarakat berperang melawan sekutu.
Serpak terjang Sukarno dalam kurun waktu pendudukan Dai Nippon di indonesia adalah titik sejarah yang dilematis dan sangat kontroversial. Di satu sisi, Sukarno jadi "orang kepercayaan" Jepang, dijadikan pemimpin Pusat Tenaga Rakyat buat ngebantu ngelancarin propaganda Nippon Leaders Asia, Nippon Pelindung Asia, Nippon Cahaya Asia. Sukarno tetep percaya diri langkah-langkah kolaborasi ini merupakan satu-langkah dalam menempuh kemerdekaan indonesia. Langkah ini menimbulkan korban yang luar biasa banyaknya, terutama pada orang Pulau Jawa dan Sumatera. Lebih dari satu juta orang mati karena kelaparan gara-gara hasil pangan diambil untuk bekal tentara Jepang. Selain itu, proyek-proyek pembangunan massal dan cepat juga nimbulin banyak banget jiwa jiwa. Sukarno sangat menyesali andilnya dalam  romusha Ini, tapi dia juga berpikir hal ini sangat diperlukan untuk bisa mewujudkan kemerdekaan indonesia.
sukarno-romusha
Foto propaganda Bung Karno, dalam operasi romusha
Keputusan Bung Karno & Hatta untuk berkooperasi dengan Jepang dengan membantu mereka berperang adalah perdebatan moral yang tidak berujung dalam sejarah bangsa kita. Di satu sisi, Bung Karno & Hatta berfikir cara yang mereka tempuh adalah "langkah yang paling taktis" agar indonesia bisa mendapatkan celah untuk memerdekakan diri tanpa harus berperang melawan Jepang yang kekuatan militernya bahkan bisa dikalahkan lagi hanya dalam hitungan hari. Sementara untuk tokoh pergerakan seperti Tan Malaka , bahkan juga Sjahrir, Bung Karno & Hatta terlalu tinggi dan pengecut untuk melawan Jepang secara terang-terangan.
Bentuk kooperatif ini akhirnya menemukan celah ketika Jepang mengalami kekalahan beruntun di peperangan pasifik melawan sekutu pada awal 1945. Puncaknya saat  Bom atom nuklir Hiroshima dan Nagasaki tanggal 7 & 9 Agustus 1945 yang sedang menggendong seluruh tentara Jepang untuk kembali ke negaranya. Di tengah masa vakum ini, akhirnya Sukarno, dan para pejuang revolusi kita mengambil tindakan tegas untuk memproklamasikan kemerdekaan indonesia 17 Agustus sekaligus mewujudkan mimpi hampir seluruh rakyat Nusantara untuk menjadi negara mandiri yang merdeka.

Bab 4: Peran Sukarno dalam Proses Pembentukan Negara (1945 - 1950)

17 Agustus 1945, NKRI secara sepihak menjadi negara yang merdeka. Sukarno membotol teks proklamasi dalam kondisi ga tidur selama empat hari dan sedang tinggi demam 40 ° C karena terserang malaria. Lega campur gundah tetep nyelimutin perasaannya. Dalam kondisi yang belum 100% pulih dari demam, esok hari setelah proklamasi berangkatlah dia ke Gedung Raad van Indie , tempat dulu Volksraad berkantor. Di gedung itu lagi ngumpul para pendiri-pendiri bangsa yang sedang Rapat PPKI. Hasil rapat pada hari itu keputusan Sukarno diangkat jadi presiden Republik Indonesia & Bung Hatta menjadi wapres.
Dengan perasaan campur aduk antara senang, tonton, sekaligus mengkhawatirkan halangan yang berat tersebut. Sebenernya, ada tiga hal yang harus dikerjain oleh Sukarno selaku Presiden RI. Pertama adalah fungsi eksekutif sebagai presiden. Dari mulai milih menteri dan departemen, serta bentuk struktur wewenang yang konkrit dan jelas. Tugas kedua, menyiarkan berita kemerdekaan lewat siaran-siaran colongan dari pemancar berita Pemerintahan Jepang (jaman dulu sudah ada twitter bok!). Tugas yang ketiga adalah melucuti senjata dari pihak tentara Jepang yang masih ketinggalan di indonesia dan belum pulang kampung. Ini paling penting nih yang ketiga, karena Sukarno sudah memprediksikan, ga nyampe sebulan lagi pasti pasukan Sekutu bakal nyampe ke indonesia. Kebayang kalo pasukan Sekutu yang sangat canggih kita ga punya senjata yang memadai.
Konsentrasi dalam hal ini pun dilakukan. Republik harus bertahan Tapi pake apa? Tentara kah Milisi? Apa ga bahaya kalo bentuk ketentaraan? Apa nanti ga langsung diahajar jepang yang masih belum unduh kemerdekaan. Biar udah gak terlalu banyak, tentara Jepang masih banyak yang bangun buat ngejagain teritori indonesia loh. Akhirnya tanggal 23 dibentuklah Badan Keamanan Rakyat (BKR). Bentuk dari BKR ini hanya ketentaraan, tapi hanya saja organisasi masyarakat untuk menampung para prajurit mantan PETA, Heiho, dan KNIL. Lumayan lah, dari nama wadahnya ga terlalu bikin Jepang curiga. Tapi di sisi lain, kita jadi punya organisasi pertahanan militer walau berlabel "ormas".
tentara-rakyat
tentara rakyat indonesia yang mempertahankan kemerdekaan dengan menggunakan senjata rampasan dari tentara Jepang.
Senjata siap, manpower siap. Satu lagi yang harus dilakuin sama para petinggi bangsa ini. Gimana cara mengatasi dunia tau dan ngedukung perjuangan indonesia untuk tetap merdeka. Beroperasi Teori sih Sesuai  Perjanjian Postdam , Wilayah hasil temuan Invasi Jepang Harus dikembaliin Ke gatra “pemilik” masing-masing. Nah, suster pemilik indonesia ini siapa? Jangan-jangan yang yang itu Belanda yang udah berharga kita selama 300 tahun. Bisa gawat nih! Nah, tugas berat untuk meyakinkan seluruh dunia adalah Republik Indonesia adalah pemilik resmi bangsa Nusantara berada dalam pundak 2 pendiri bangsa kita yang lain, yaitu Sutan Sjahrir  & Mohammad Hatta.Kalo lo mau lebih tau lebih detail gimana cerdiknya Sjahrir & Hatta dalam pengertian pengakuan internasional, gua penting baca artikel biografi Sjahrir  & Mohammad Hatta di blog zenius.
Hari-hari ke depan yang ga menentu buat Republik Indonesia. Urusan keamanan dan pertahanan dia serahin ke para perwira dan prajurit yang pada waktu itu belom layak dipanggil tentara. Kolonel Sudirman dipercaya untuk menjadi panglima TKR yang baru aja dibentuk yang gantiin panglima asli, supriyadi . Para milisi non-tentara dihimpun oleh Tan Malaka untuk bisa bantuin tentara buat berjuang melawan agresi sekutu. Urusan diplomasi dipegang Sjahrir & Hatta, urusan perang & bentrokan militer dipegang Sudirman dan Malaka. Sukarno ngapain? Nah, ini nih yang jaraaang banget infonya. Apa sih peran Sukarno selama masa Revolusi?
Kalo mau dibilang lebay sih, Sukarno itu nyawanya Revolusi. Figur Indonesia yang dibawa Sukarno adalah arah perjuangan rakyat saat itu. Dalam arti lebay, Indonesia bisa saja ada jika dan hanya jika Sukarno tetap hidup. Berkali-kali tentara Inggris nyoba buat nangkep Sukarno, selalu gagal. Berkali-kali pula tentara NICA nyoba bunuh Sukarno, selalu gagal juga. Jadi tugas Sukarno selain melakukan tugas eksekutifnya, dia juga harus bertahan hidup dan kabur-kaburan dari entah berapa banyak percobaan pembunuhan. Dengan tetap hidup, Sukarno akan tetap menjadi "figur" yang terbentuknya NKRI & diperjuangkan oleh seluruh rakyat indonesia.
Di sisi lain ternyata ga cuma pihak asing yang ngerepotin Sukarno, orang kita sendiri pun kadang-kadang ngeribetin Sukarno buat hal-hal yang sebenernya kurang penting-penting untuk diladenin sama Sukarno. Jatah beras mogok dari Bekasi, Sukarno yang nyamperin. Ada sekelompok pemuda yang ngeblokade rel kereta, Sukarno pula yang ngademin mereka. Selidik punya selidik, hal-hal konyol rasanya itu emang kadang dibikin-bikin karena orang saking penasarannya dengan sosok Sukarno dan pengen didatengin dan melihat langsung sosok Sukarno. Intinya, Sukarno merasa dirinya harus hadir di tengah-tengah masyarakat gimana pun kondisinya.
Sukarno harus mimpin sebuah negara yang sedang diserbu oleh sekutu dan sisa-sisa tentara Jepang masih menghantui. Negara baru yang bener-bener belum punya apa-apa. Duit ga ada, militer seadanya, pokoknya pas-pasan, perdagangan ke luar diblokade belanda, kacau deh! Ujung-ujungnya apa yang dilakukan? Nyelundupin barang! Menteri Kemakmuran waktu itu, dr. Adnan Kapau Gani akhirnya gegap gendut agar barang yang kita inginkan berhembus di bawah tekanan perang. Segala macem diselundupin dari mulai timah, beras, hasil perkebunan, dsb untuk dituker sama persenjataan dan emas sebagai alat transaksi universal. Sukarno benar-benar ngurusin negara yang masih bayi, ga punya apa-apa, tapi punya segudang harapan dan potensi. Digaji ga dia waktu itu? Sama sekali nggak.
Di bawah Sjahrir atas arahan Sukarno, Indonesia berhasil mencapai kata ganti sama Negeri Belanda pada Perundingan Linggarjati tahun 1947. Baru deh Sukarno agak lega, karena walaupun rugi bandar teritorial, Republik ini bisa napas. Untuk sesaat, ga ada lagi pertempuran yang sifatnya bunuh-b. Dua tahun kemudian, tepatnya tahun 1949 menggelar Bung Hatta yang memberi kemenangan telak atas Indonesia pada Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag  tahun 1949, dengan kemenangan teritori kedaulatan Indonesia dari Sabang sampai NTT & Maluku (Timor-Timur dan Irian Barat). Kalau bukan karena seorang Bung Hatta yang waktu itu pergi indonesia di KMB, mungkin yang namanya negara Republik indonesia bentuknya ga akan ada seperti yang kita kenal sekarang.
Dec48
Peta Indonesia pada Desember 1948 (warna merah) sebelum direbut kembali oleh Bung Hatta di KMB.

Bab 5: Demokrasi Liberal (1950 - 1959)

Usai sudah masa Revolusi yang penuh dengan pertumpahan darah dan intrik-intrik baik dari kalangan eksternal maupun internal ( konflik PKI Madiun , berdirinya Negara Islam Indonesia , dsb). Saatnya Indonesia bisa berfungsi layaknya negara merdeka pada umumnya. Saat itu, negara kita ini udah terlanjur memiliki bentuk federasi sesuai dengan isi KMB. Sukarno dan Hatta, memutuskan untuk segera ngubah bentuk negara menjadi negara kesatuan seperti yang dicita-citain waktu Proklamasi. Tugas pertama Sukarno sebagai presiden RIS adalah bikin RIS jadi NKRI.
Seabis ganti bentuk negara dan ganti undang-undang dari Konstitusi RIS ke UUDS 1950, Sukarno memutuskan sekarang sekarang dia menjadi "duta" Indonesia untuk seluruh dunia dan mengenalkan negara baru ke hadarapan para pemimpin dunia. Sementara untuk urusan dalam negeri, Sukarno hanya mau tiga masalah oleh para Perdana Menteri:
  1. Irian Barat direbut kembali.
  2. Pemilihan Umum.
  3. Menjaga keutuhan NKRI.
Nah, mulailah rencana Sukarno dalam memperkenalkan Indonesia ke mata dunia. Hal pertama yang dia lakukan adalah sebuah pertemuan akbar di Bandung bersama dengan PM Ali Sastroamijoyo . Ya, pertemuan itu disebut Konferensi Asia Afrika (KAA) . Dengan pidato yang ciamik untuk mempersatukan kerjasama antar negara-negara di Asia dan Afrika, Sukarno menggoyang panggung KAA dan mengenalkan nama negara kita di negara-negara di Asia dan Afrik. Sekali tepuk dua benua, bos!
Keberhasilan Ali dan Sukarno di KAA bikin nama indonesia makin nyata di kancah internasional. KAA dianggap oleh bangsa-bangsa dunia ke tiga sebagai wujud dari perlawanan atas penjajahan dan kolonialisme. Perlawanan sekeren itu indonesia yang bikin coy! Status ini dipake sama Sukarno untuk tampil ke tengah-tengah panggung dunia sebagai tokoh yang sangat anti penjajahan dan menjunjung tinggi kenetralan. Baik Eisenhower & Kennedy (dua presiden Amrik) maupun Nikita Khrushchev(pemimpin Uni Soviet) sangat memperhatikan sosok Soekarno. Di mata dunia, Sukarno menjadi sosok pemimpin yang betul-betul netral dalam perang dingin, tidak memihak (non-blok), namun secara tegas menolak penjajahan dan kolonialisme. Itulah mengapa, Sukarno bisa akrab dengan banyak pemimpin dunia dari berbagai macam latar belakang ideologi.
Sukarno-pemimpin dunia
kiri atas: Sukarno dengan Nehru, Bapak Bangsa India | kanan atas: Sukarno dengan Kenndy, presiden AS ke-35 | kiri bawah: Sukarno dengan Che, tokoh pemimpin revolusi Kuba | kanan bawah: Sukarno dengan Khrushchev, pemimpin Uni Soviet.
Usai sudah KAA, Pemilu pun digelar. Selamat tinggal buat Sukarno kecewa. Bukannya pesta demokrasi yang makin tercipta, malah musuh politik jadi makin banyak. PNI, Masyumi, NU, PSI, saling melakukan serangan politik satu sama lain. Para pejabat yang harusnya mikirin kesejahteraan rakyat, malah kubu kubus-kubuan, sindir-sindirian satu sama lain. Di sisi lain, PKI sangat berhasil menarik simpati rakyat sebagai organisasi awal yang mengimpun massa dalam revolusi melawan Belanda maupun agresi militer pasca kemerdekaan.
Selain itu, situasi keamanan negara juga makin jelas. Banyak perwira-perwira yang udah keliatan mau mau protes bahkan merencanakan pemberontakan. Ada Kolonel Alex Kawilarang dan Letkol Vantje Sumual dari Sulawesi, ada Kolonel Maludin Simbolon dari Sumatera Utara, dan Kapten Kahar Muzakkar sudah menyatakan diri bergabung dengan Negara Islam Indonesia bentukan SM Kartosuwiryo , temen sekamar Sukarno waktu remaja saat tinggal di rumah Pak Cokroaminoto. Ironis banget temen seperjuangan Sukarno dari remaja saat melawan kolonial, sekarang malah jadi pemimpin pemberontak NKRI. Di saat itu, keutuhan NKRI mulai terancam, bukan lagi dari pihak luar, tapi dari internal saudara sebangsa kita sendiri.
Apa yang mau ngatasin semua ini dan selayaknya dia jadi Perdana Menteri. Eh, Bung Hatta malah memutuskan untuk mengundurin diri dari posisi Wapres dan ga mau ikut-ikutan lagi dalam percaturan politik RI. Di satu sisi memang pasal UUDS 1950 ga memperbolehkan Wapres jadi PM, di sisi lain emang emang Bung Hatta makin ga cocok sama Bung Karno dalam visi politiknya. Cukup cukup , tugas gue untuk bikin negara ini merdeka 100% udah selesai dengan kesuksesan di KMB, sekarang gua ga mau ikut ikut ikutan politik kotor ini, sangat mungkin menurut kata hati Hatta yang integritasnya ga ada yang nandingin sepanjang sejarah indonesia.
Sendirian, Sukarno akhirnya bisa didukung dari TNI yang juga setuju kalo perpecahan internal di kalangan politik dan pemberontakan internal ini ga bisa dibiarkan lebih lama lagi. Mencari Google Artikel Dukungan Penuh Dari Jenderal Nasution Yang Waktu ITU dipercaya Lagi sebagai Panglima TNI, jatuhlah Dekrit Presiden 1959 . Kekuasaan kembali jatuh ke tangan presiden.
"Ga ada lagi sistem multipartai yang bikin ribet dan memupuk konflik internal begini, biarin aja gua dibilang diktator sama Hatta! Kalo partai-partai itu terus berseteru, bisa-bisa perang saudara gara-gara mereka pada haus kekuatan!"
Begitulah kurang lebih pendapat Sukarno terhadap sistem Demokrasi Liberal. Sejak saat ini, lahir yang namanya demokrasi terpimpin .

Bab 6: Demokrasi Terpimpin - Lengser dari Pemerintahan (1950 - 1966)

Sebenernya, apa sih yang sama sama Demokrasi Terpimpin a la Sukarno? Sukarno sih ngakunya konsep ini udah dia pikirin sejak tahun 1928, dan menurut dia, konsep demokrasi yang seperti ini lah yang paling cocok dengan kepribadian bangsa indonesia. Bangsa Indonesia, secara sosiologis menurut dia, adalah bangsa yang membutuhkan figur "Bapak" dalam keluarga tempat segala keputusan ditentukan dan diimplementasikan oleh anggota keluarga yang lain, seperti istilah bangsa-bangsa dengan adat ketimuran lainnya.
Supaya ada yang tersusun dan hapus diri gak diktator, diangkatlah tiga orang yang dikasih jabatan Deputi Perdana Menteri: Subandrio , Dr. Leimena , dan Khairul Saleh. Lebih lanjut, buat nyegah terbang kesewenang-wenangan pada fungsi eksekutif, dibentuklah MPRS dan DPR Gotong Royong, yang terdiri dari wakil-wakil partai, angkatan bersenjata, tokoh-tokoh terkemuka dari setiap daerah, dll. Ditambah lagi, beberapa orang ahli yang bisa memberikan masukan dan saran terhadap jalannya pemerintahan yang digabungin dalam satu badan khusus yang disebut Dewan Pertimbangan Agung. Baru kali inilah, Sukarno bisa dibilang betul-betul bertenaga, baru sekarang ini juga terbentuk sistem negara impian Sukarno sejak masa mudanya.
Terus, apa sih yang dihadapin sama pemerintahan Sukarno pada masa Demokrasi Terpimpin? Ada banyak hal, salah satunya adalah protes keras dari banyak pihak yang mengkritik keputusan Dekrit & terciptanya Demokrasi Terpimpin. Dari namanya saja, bentuk pemerintahan ini menghangati makna demokrasi yang sebenarnya dan membuka pintu bagi kediktatoran dengan kekuatan yang terlalu terpusat pada satu sosok, yaitu Sukarno. Kritik terhadap Sukarno ini dilakukan bukan hanya oleh tokoh mahasiswa seperti Soe Hok Gie , tapi juga para kawan seperjuangannya seperti Moh Hatta ,  Sjahrir , dan juga Natsir .
Tapi di antara semua masalah itu, hal yang paling bikin gemes sih, masalah perebutan Irian Barat yang gak beres beres udah belasan taun. Akhirnya, Sukarno memercayakan isu-isu keamanan dan teritorial ini ke 3 ksatria yang paling dia andalkan. Secara umum, masalah ini dia percayakan pada  Jenderal Abdul Harris Nasution . Untuk ngurus pemberontak macem Negara Islam Indonesia dan PRRI-Permesta, dia percayain kepada perwira kesayangannya yang jago banget meredam pemberontakan yaitu Walikota Jenderal Ahmad Yani . Untuk masalah Irian Barat dia percayain ahli Strategi yang sangat berpengalaman sejak agresi militer Belanda sekaligus komandan pasukan Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad), Walikota Jenderal Suharto .
Sukarno-Suharto-Nasution2
Sukarno bersama dengan Jend Nasution (kiri) dan Mayjen Suharto (kanan)
Dari ketiga ksatria ini, Ahmad Yani adalah anak emas kesayangan Sukarno. Bahkan berdasarkan desas-desus yang berkembang di kalangan petinggi militer maupun sipil, Sukarno sedang mempertimbangkan Yani sebagai calon penggantinya sebagai presiden. Tapi di sisi lain, ada juga tokoh kuat yang punya pendukung paling banyak di masa Demokrasi Terpimpin, yaitu Ahmad Aidit yang waktu itu lebih dikenal dengan nama DN Aidit, Ketua Komite Central PKI. Aidit juga sangat dekat dengan Sukarno dan disebut-sebut juga sebagai calon kuat pengganti Sukarno karena memiliki luas, dari kalangan petani dan buruh. Permainan Tahta pun dimulai. 
Suharto-Aidit
Sukarno dan DN. Aidit di tengah-tengah massa Stadion Gelora Bung Karno
Ketengah politik pada era Demokrasi Terpimpin akhirnya pecah dalam 1 peristiwa yang sangat luar biasa. Yak, mungkin lo udah bisa nebak itu peristiwa itu adalah gerakan 30 september 1965 dimana terjadi pembunuhan yang paling misterius dalam catatan sejarah bangsa indonesia. Tujuh perwira tinggi yang menjadi target upaya pembunuhan, 6 jendral terbunuh termasuk Ahmad Yani, sementara 1 jendral yang selamat adalah AH. Nasution. Peristiwa ini kemudian menjadi titik tonggak perubahan transisi peralihan kuasa dari pemerintahan Presiden Sukarno.
Peristiwa 30 September ini bisa dibilang sebagai catatan sejarah indonesia yang paling kelam, paling misterius, paling kontroversial, dan sangat sensitif untuk membahas masa pada masa pemerintahaan Orde Baru. Acara ini sangat menggerakkan nasib jutaan masyarakat indonesia, mulai dari peralihan transisi kuasa, posisi kebijakan luar negeri indonesia, serta penangkapan dan pembunuhan masal selama puluhan tahun. Peristiwa ini sangat kompleks hingga memunculkan berbagai macam versi sejarah, dimana secara detail udah pernah gua & Glenn bahas secara mendalam pada artikel Dinamika Catatan Sejarah Gerakan 30 September 1965 . Buat lo yang penasaran tentang berbagai macam versi sejarahnya, bisa coba baca artikel itu setelah beres baca artikel ini.
sukarno-yani
Sukarno di depan makam Ahmad Yani, perwira tinggi kesayangannya yang menjadi korban gerakan 30 September 1965

Bab 7: Lengser sampai Menutup usia (1966 - 1970)

Setelah kejadian 30 September 1965, inflasi membumbung tinggi. Harga-harga pokok naik drastis berkali-kali lipat. Ada tuding-menuding antar elemen bangsa. Sukarno sendiri gimana? Di tengah kondisi kesehatannya yang memburuk karena serangan stroke , Sukarno pusing sendiri karena keseimbangan kekuatan  yang dia jaga selama ini untuk menampung seluruh aspirasi masyarakat, yang dia namain sebagai NASAKOM (+ militer), gagal total. Kekuasaan bikin orang-orang jadi saling bunuh, saling serang, saling nyalah-nyalahin, dsb. Keyakinan bangsa ini akan menjadi cahaya bagi kebebasan umat sedunia dengan Gerakan Non Blok dan sikap anti imperialismeenya bukan penguasa penjajah, tapi karena ulah kalangan internal rakyat indonesia sendiri.
Rakyat jelata semakin tercekik dengan krisis ekonomi yang menyeramkan, rakyat sedang tidak percaya pada pemerintah. Kekuasaan Sukarno akhirnya bener bener terancam setelah 26 tahun menjadi figur sentral dalam pembentukan bangsa ini. Di tengah-tengah intrik politik perebutan tahta ini, Sukarno bener bener bener bener bener bener bener bener bener bener, bener bener bener bener bener bener bener bener bener bener bener bener Akhirnya di akhir masa kuasanya, dia hanya bisa terbagi dua hal, yaitu bersih namanya dan sembuh adanya pertumpahan darah yang meluas di kalangan rakyat.
Demonstrasi mahasiswa yang semakin meluas dan kritik dari para "musuh" politiknya terus gencar sampai akhirnya MPRS yang dipimpin oleh Nasution, tidak mosi tidak percaya terhadap presiden Sukarno dan 3 point utama, yaitu:
  1. Membiarkan G30Suatu,
  2. Membiarkan ekonomi merosot, dan
  3. menjatuhkan moral bangsa dengan perilaku-perilaku "genit" terhadap perempuan.
Dengan hal ini MPRS ini, Sukarno harus melakukan pembelaan diri terhadap MPR yang ia namakan "Nawaksara". Ini merupakan langkah terakhir Sukarno untuk mempertahankan Demokrasi Terpimpin sekaligus jabatannya sebagai presiden. Pada akhirnya pembelaan ini ditolak oleh MPRS, bahkan Soekarno dijerat oleh Tap MPRS No. 33 / MPR / 1967 tentang Pencabutan Kekuasaan Negara dari Presiden Sukarno. Sekaligus menjadi dasar tudingan yang Soekarno terlibat dengan gerakan G30S bahkan memberikan keputusan yang sangat penting. Ketetapan itu menjadi sikap MPRS pamungkas untuk menjatuhkan Sukarno dari kuasa dengan dugaan pengkhianatan.
Sukarno akhirnya tidak berdaya lagi dengan situasi politik yang sudah terlalu menyudutkan dia. Sampai akhirnya pada 20 Februari 1967 Sukarno hebat Surat Pernyataan Penyerahan Kekuasaan di Istana Merdeka.  Ga kebanyang gimana perasaan Sukarno yang diberhentikan atas mengkhianati negara yang dia perjuangkan dari 40 tahun terakhir. Dari sejak muda menjadi tokoh pemberontak Belanda, dibuang dan dipenjara belasan tahun, akhirnya harus ikut propaganda Jepang yang menelan jutaan nyawa rakyatnya, belum lagi belasan kali percobaan pembunuhan yang terus meneror hidup.
Sukarno akhirnya betul-betul sendirian. Ga ada lagi Hatta, Sjahrir, Ali, Natsir, Aidit yang biasa jadi penasehatnya yang dia percaya. Setelah lengser, Sukarno yang kondisi kesehatannya semakin parah, dijadiin tahanan rumah dengan penjagaan ketat dan bantuan medis seadanya oleh negara yang dia perjuangkan sejak muda. Sampai pada akhirnya pada 21 Juni 1970 pkl 07.00 pagi Ir. Sukarno dunia. Jaman Sukarno pernah meminta agar dirinya dimakamkan di Istana Batu Tulis Bogor, namun pemerintahan Presiden Suharto memilih Kota Blitar, sebagai tempat peristirahatan terakhir, dinyanyikan pendiri negara indonesia.
Presiden Soekarno
Dokumentasi pemakaman Sukarno di Blitar
****
Sukarno ke-115. Tentu tergantung rasanya untuk merangkum kehidupan sosok Bung Karno hanya dalam sebuah tulisan. Oleh karena itu gua secara pribadi berharap agar pembaca maklum, jika ada banyak kisah sisi kehidupannya yang terlewatkan. Untuk itu juga, gua berharap para pembaca (khusus kaum muda) untuk mencoba secara proaktif dan mengenal lebih dalam sosok Bapak Bangsa kita yang sangat luar biasa ini. Dari seorang pemuda melarat yang tidak punya apa-apa, dan tumbuh di tempat yang suka ayam, Sukarno terus berjuang dengan mempersembahkan seluruh hidup agar kita semua hidup yang merdeka. Selamat ulang tahun Sang Pendiri Bangsa Indonesia, MERDEKA!

Referensi
Adams, Cindy. 2014. Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia. Yogyakarta: Yayasan Bung Karno & penerbit Media Pressindo.
Ir. Sukarno. 1964. Dibawah Bendera Revolusi. Jakarta: Panitya Penerbit Dibawah Bendera Revolusi
Tim Buku Tempo. 2015. Sukarno Paradoks Revolus Indonesia. Jakarta: KPG.

========== CATATAN EDITOR ===========

Kalo ada yang pengen ngobrol sama Faisal terkait perjalanan hidup Sukarno, atau ada yang mau diskusi seputar sejarah indonesia. Ditunggu diskusi serunya dengan artikel di bawah artikel ini. Buat kamu yang tertarik dengan sejarah perjuangan kemerdekaan indonesia, zenius udah pernah bikin beberapa artikel tokoh-tokoh bangsa yang lain, diingin:
ISI TULISAN DI ATAS DI COPY DARI https://www.zenius.net/blog/12208/biografi-sukarno-soekarno UNTUK MEMPERMUDAH PENCARIAN DAN PUBLIKASI BLOG

Comments

Popular posts from this blog

Keterlibatan Jepang pada Perang Dunia 2

Kira-kira 75 tahun yang lalu, tepatnya 7 Desember 1941. Terjadi serangan militer mendadak yang menggemparkan seluruh dunia, terutama masyarakat.  Yak, mungkin beberapa di antara lo ada yang bisa nebak, serangan yang gua maksud adalah  serangan atas pangkalan militer AS di Pearl Habor  (Kepulauan Hawai) oleh 400+ pesawat tempur imperialis Jepang.  Serangan ini sangat mengejutkan karena dilakukan tanpa animasi atau deklarasi perang apapun.  Terlebih, hal ini dilakukan oleh sebuah negara yang selama ini mengucilkan diri dari dunia luar.  Sebuah negara yang sekilas tidak punya kepentingan apapun pada percaturan politik dunia, tiba-tiba saja melakukan serangan mendadak pada salah satu negara  adidaya  , yang juga sekaligus menjadi pemicu perang dunia 2. "Kenapa yah yah cari gara-gara aja nyerang Pearl Habor? Lepas selama ratusan tahun Jepang selalu menutup diri terhadap dunia luar. Kenapa tiba-tiba Jepang ikut memulai perang Dunia 2?" Terkait d...

Asal Usul Kata dalam Bahasa Indonesia

Etimologi Bahasa Indonesia Bahasa yang kita pakai sehari-hari ada alasan dan sejarahnya.  Berbicara sejarah, tak terpisahkan dari asal-usul atau asal-muasal.  Semua kata yang kita pakai dalam tuturan sehari-hari pastinya tidak muncul begitu saja.  Entah berasal dari bahasa inggris, kesalahan yang kemudian di betul, atau rekaan seseorang dan orang.  Asal-muasal sebuah kata bahkan dikaji secara serius oleh para linguis.  Ilmu yang membahas tentang ini disebut etimologi dan termasuk cabang linguistik.  Etimologi berasal dari bahasa Yunani (  etymos  = kata dan  logos  = ilmu), yang bisa berarti info asal usul, dan perubahan bentuk & maknanya. Kalau elo perhatikan di kamus - kamus besar bahasa Inggris macam Oxford Dictionary atau Cambridge Dictionary, hampir di setiap katanya ada penjelasan  asal  .  Asal  atau asal-usul itu menjelaskan bagaimana kata itu lahir. Kata "gajah" dalam bahasa inggris ternya...

Perang Dunia 1: Dua Kapal yang mengubah Sejarah Dunia

Halo semua, ketemu lagi di artikel blog zenius sama gua, Marcel.  Pada artikel kali ini, gua akan menggenapi janji gua atas banyak permintaan pembaca untuk menulis cerita bersama seputar sejarah perang dunia di abad 20. Kalo pada minggu sebelumnya, gua udah sempet nulis tentang   "Apa sih yang menyebabkan Perang Dunia Abad 20?"  .  Sekarang, gua akan menceritakan kisah perang dunia 1 yang lebih seru lagi.  Buat lo yang belum sempet baca artikel gua tentang penyebab perang dunia, gua sangat lebih baik lo baca artikel itu dulu karena ada beberapa kronologi pada artikel ini yang nyambung dengan artikel sebelumnya: Apa sih yang menyebabkan Perang Dunia di abad 20? Kalo kita bicara tentang perang dunia 1, biasanya orang awam hanya menganggapnya perang 'pemanasan' yang gaaraan atau sedahsyat perang dunia 2. rindu di perang dunia 1 ini ada  pertempuran Somme  di darat atau  pertempuran Jutland  di laut, yang mencakup bentrokan mahadahsyat...