Etimologi Bahasa Indonesia
Bahasa yang kita pakai sehari-hari ada alasan dan sejarahnya. Berbicara sejarah, tak terpisahkan dari asal-usul atau asal-muasal. Semua kata yang kita pakai dalam tuturan sehari-hari pastinya tidak muncul begitu saja. Entah berasal dari bahasa inggris, kesalahan yang kemudian di betul, atau rekaan seseorang dan orang. Asal-muasal sebuah kata bahkan dikaji secara serius oleh para linguis. Ilmu yang membahas tentang ini disebut etimologi dan termasuk cabang linguistik. Etimologi berasal dari bahasa Yunani ( etymos = kata dan logos = ilmu), yang bisa berarti info asal usul, dan perubahan bentuk & maknanya.
Kalau elo perhatikan di kamus - kamus besar bahasa Inggris macam Oxford Dictionary atau Cambridge Dictionary, hampir di setiap katanya ada penjelasan asal . Asal atau asal-usul itu menjelaskan bagaimana kata itu lahir.
Terus di Indonesia? Meski kata kebanggaan kita, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tidak demikian, ternyata beberapa dekade yang lalu sudah ada dua kata yang mencantumkan asal usulnya. Pertama, Kamus Modern Bahasa Indonesia, karya Sutan Moh.Zain (terbit pertama kali tahun 1952 dan disempurnakan oleh JS Badudu menjadi Kamus Umum Bahasa Indonesia yang terbit tahun 1994). Selanjutnya Kamus Umum Bahasa Indonesia, yang dibuat oleh WJS Purwadarminta, tidak semua lema (kata) diterakan asal-usulnya. Sebenarnya sudah ada anjuran agar KBBI buatan pemerintah menerakan asal-usul lema yang ada. Ini merupakan keputusan Konggres Bahasa Indonesia ke-4 tahun 1983 lalu. Sayangnya, dua puluh dua tahun berselang dan empat kata besar terbit, anjuran ini belum diejewantahkan (diwujudkan). Mungkin tidak pakai kata anjuran ya? 🙂
Kita tidak memungkiri bahasa indonesia dari beraneka ragam bahasa asing. Buku Remy Sylado, nama beken dari Yapi Tambayong di atas, mendokumentasikannya secara apik dan populer dalam buku '9 dari 10 Kata Bahasa Indonesia Adalah Asing'. Sebelum Yapi pun, sudah banyak baca bahasa yang dicari tahu ragam etimologi bahasa indonesia. Ada yang sudah dalam bentuk artikel jurnal, buku popular bahkan kamus.
Tahun 1999, Pusat Bahasa terbitkan buku 'Senarai Kata Serapan Dalam Bahasa Indonesia'. Isinya sangat menarik dan dilihat di: ada 10 donor bahasa indonesia:
- Belanda (3.280 kata)
- Inggris (1.610)
- Arab (1.495)
- Sanskerta-Jawa Kuna (677)
- Cina (290)
- Portugis (131)
- Tamil (83)
- Parsi / Persia (63)
- Bahasa Hindi (7)
Enam tahun berselang (2007), terbit kamus etimologi karya para sarjanawan Belanda: Kata Pinjaman berbahasa Indonesia dan Melayu (LWIN), yang pembagiannya hampir mirip dalam jumlah kata dan bahasa berbahasa Jepang sebagai donor. Benang merah dari kedua buku ini adalah donor yang dituju merupakan donor yang berasal dari luar Nusantara. Jadi, elo enggak akan mencari donor dari daerah di Indonesia seperti Jawa, Sunda, Minangkabau atau Batak.
Jadi apa saja donasi donasi di atas? Yuk kita bahas!
Donor 1: Bahasa Sanskerta
Pertama , ihwal asal-usul bahasa Nusantara tentunya tidak lepas dari sejarah. Contoh pertama bahasa Sanskerta. Sebuah prasasti ditemukan di Kutai (Kaltim), pada abad ke-5 menggunakan bahasa Sanskerta (Prasasti Mulawarman). Sebenarnya sejak abad ke-9 SM, bahasa Sanskerta sudah ada di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan lantaran disebarkannya agama Hindu. Lalu abad ke-7, kontak dagang bersama orang Arab dan China pun tak terhindarkan (di malaka) .Tentunya persinggungan bahasa pun terjadi. Dari bahasa ini, kita menyerap 775 kata dan di diolah:
Bahasa indonesia | Bahasa Sanskerta | Keterangan |
Asmara | Āśrama | |
Asrama | Āśrama | |
Bahagia | Bhāgya | |
Berahi | Virahin | Birahi |
Durhaka | Drohaka | |
Gembira | Gambhīra | |
Hartawan | arthavān | Harta + wan |
Istimewa | Āstām eva | |
Janda | Raṇḍā | |
Jelita | Lalita | |
Merdeka | Maharddhika | |
Mesra | Miśra | |
Sederhana | Sādhāraṇa | |
Wanita | Vanitā | |
Wisuda | Viśuddha |
Donor 2: Bahasa Arab
Kedua , bahasa yang berhubungan dengan Islamisasi di Nusantara, yaitu Arab. Temuan konkret persinggungan bahasa ini baru ada sejak ditemukannya batu nisan raja-raja di Samudra Pasai (1237). Russel Johns, linguis yang telaten salam etimologi, mengutarakan bahasa Arab baru benar-benar diserap (arabisasi) ke dalam bahasa Melayu pada abad ke-16 karena sudah banyak bukti karya sastra yang ada. Ada 2215 kata yang berhasil dis terapi menjadi BI.
Bahasa indonesia
|
Bahasa Arab
|
Ajaib | ajā'ib |
Akal | 'aql |
Badan gensi | badan |
Balut | ballūṭ |
Daerah | dā'ira |
Dahsyat | Dahsha |
Gengsi | jinsī |
Hadiah | Hadiyya |
Hadir | ḥāḍir |
Ijazah | Ijāza |
Iklan | i'lān |
Jadwal | jadwal |
Kabar | Khabar |
Kertas | qirṭas |
Donor 3: Bahasa Parsi
Ketiga adalah bahasa Parsi. Bahasa ini berasal dari kawasan yang sekarang disebut Iran dan sekitarnya. Oleh karena itu, tidak heran bahasa yang terserap mirip dengan Arab. Dari catatan LMIW, ada 214 kosakata yang di terapi BI, diingin:
Bahasa indonesia | Bahas Parsi | Keterangan |
Anggur | Angūr | |
Baju | Bāzū | |
Bang | Bang | |
Bedebah | Bad-bakht | |
Biadab | Bī-adab | |
Bius | Bī-hosh | |
Cambuk | Chābuk | |
Darurat | Darūra | |
Gandum | Gandum | |
Geram | Garm | |
Gusti | Kushtī | |
Haji | ḥājī | |
Kebuli | Kābulī | Nasi kebuli, khas arab dan populer di indonesia |
Nakhoda | Nā-khudā |
Donor 4: Bahasa Hindi
Keempat , kita akan beralih ke bahasa Hindi. Bahasa Hindi menjadi bahasa resmi kedua di rumah sendiri, India, setelah bahasa Inggris. Meski hanya tertera 93 kosakata saja di LMIW, representasi di tabel di bawah ini terbukti kata-kata ini tetap tergunakan saat ini. Bahkan Syahrini saja pakai ({cetar mem} bahana: bhanak).
Bahasa indonesia |
Bahasa Hindi
|
Ayah | Āyā |
Bangsal | Bhansāl |
Bendi | Bhindi |
Candu | Caṇḍū |
Celana | Ćolnā |
Duhai | Duhā'ī |
Gusar | Gussā |
Ganja | Gāṁjā |
Padi | Pādī |
Pulau | Pulāv |
roti | Roti |
Setan | Sthān |
Topi | topi |
Ujar | Ucag |
Donor 5: Bahasa Tamil
Kelima adalah Tamil. Apa pula itu. Kalau elo pernah dengar sebutan orang keling di daerah Sumatera Utara (masih berhubungan dengan orang indonesia yang sedang berkulit gelap) , maka ke sanalah kata Tamil. Memang, penggunan Tamil lebih terkesan netral dan tidak penuh prasangka. Bahasa yang berasal dari India Selatan dan dikategorikan rumpun Dravida ini ternyata telah bersinggungan dengan bahasa Melayu sejak dua milenium, menurut Tom H. Hoogervorst. Tidak heran, kan, kalau bahasa ini juga digunakan di Negara jiran, seperti Malaysia dan Singapura.
Tamil sendiri mengambil peran penting dalam pembentukan bahasa nasional. Ada 136 jumlah kata yang diserap dan diolah disumbangkan ke dalam ranah gastronomi, politik, militer, milter, ekonomi, pertanian hingga budi pekerti (Tambayong, 2003)
Bahasa indonesia | Bahasa Tamil | Keterangan |
Andai | Aṇṭai | |
Badai | Vāṭai | |
Banci | Vāycci | |
Bedil | Veṭi | |
Belenggu | Vilāṅku | |
Canai | Cāṇai-k-kal | (Roti) tebu |
Cerutu | Curuṭṭu | |
Dendam | Daṇḍa | |
Gembala | Gō-pālan | |
Jodoh | Cōṭi | |
Kedelai | Kaṭalai | |
Keledai | Kaḻutai | |
Meterai | Muttirai | |
Onde-onde | Uṇṭai |
Donor 6: Bahasa Cina
Keenam , bahasa dari bangsa yang terkenal dengan bakat alamnya sebagai pedagang: Cina. Sebagian besar bahasa Cina yg terasak dalam bahasa indonesia tidak jauh-jauh dari makanan dan minuman. Bukti awal eksistensinya di Nusantara, yaitu prasasti Jawa Kuno (abad ke-10), yaitu kata: tahu ( tau hu ). Berbeda dengan yang lain seperti Sanskerta, Arab, dan Eropa yang juga mewariskan aksaranya dengan perkembangan bahasa di Nusantara, Cina ternyata digunakan sebatas lisan saja. Bahasa Cina yang berkunjung ke Nusantara pun diambil dari dialek Hokyan. Ada 395 kata yang berhasil terserap dan beberapa contoh diolah:
Bahasa indonesia
|
Bahasa China
|
Keterangan / variasi
|
Angpau | 紅包 âng pau | angpao |
Apa | 阿爸 a pà | |
Bakiak | 木屐 bák kiáh | |
Bakmi | 肉 麵 bah mīn | |
Bakpau | 肉包 bah pau | |
Bakpia | 肉餅 bah pián | |
Bakso | 肉酥 bah begitu | |
Bakwan | 肉丸 bah oân | |
Bopeng | 麻 斑 mô · pan | |
Cekak | 一角 chít kak | |
Cukong | 主公 tsú kong | |
Engkong | 阿公 Å kong | |
Jelangkung | 伽 籃 公 ch'ai lang kung | |
Kecoak | ka tsóah |
Sayangnya, minim naskah yang menceritakan tentang penyerapan bahasa dari bahasa china.Berbeda dengan bahasa-bahasa dari Eropa, Arab dan Sanskerta.
Donor 7: Bahasa Portugis
Puas membahas Asia, kita akan masuk ke Eropa. Nusantara yang menjadi titik penting dalam perniagaan, membuat bangsa Eropa datang untuk berdagang. Masuklah bangsa Portugis ke Melaka & timur Nusantara sekaligus menjadi donor ketujuh . Uniknya, meski armada mereka belum pernah ke Jacatra alias Batavia alias Jakarta, bahasa Portugis sudah beken di sana. Ini terekam saat Belanda mendarat pertama kali di Bantam (Banten) .Bahkan sejarawan Jean Gelman Taylor, mengukuhkan bahasa Portugis sebagai bahasa utama dalam perdagangan di Asia (abad ke-16 dan 17). Coba bandingkan dengan kata serapan Cina yang didominasi makanan, bahasa serapan Portugis ini punya fitur perkakas, yah?
Bahasa indonesia
|
Bahasa Portugis
|
Algojo | Algoz |
Bangku | Banco |
Bendera | Bandeira |
Boneka | Boneca |
Garpu | Garfo |
Gereja | Igreja |
Gudang | Gudão |
Jendela | Janella |
Kartu | Carta |
Kemeja | Camisa |
Minggu | Domingo |
Donor 8: Bahasa Belanda
Kedelapan : kata-kata dari bahasa Belanda. Siapa yang tidak kenal negara ini? Kalau tidak kenal, berarti elo sering bolos pas mata sejarah, nih. Hehehe. Sebagai penjajah sekaligus pembagun cikal-bakal Negara Indonesia, Belanda punya tempat khusus di indonesia. Di buku-buku sejarah sekolah yang disebut Belanda menjajah Indonesia selama 350 tahun alias 3,5 abad. Luka menurut GJ Resink tidak, lho ! Baca lebih lanjut artikel keren ZeniusBlog tentang hal ini:
Begitu berbuka di Nusantara, berbuat lurus dengan peninggalan yang mereka beri kepada kita. Dari sistem hukum, arsitektur, budaya, musik, ilmu kedokteran, mode hingga tak terkecuali bahasa.
Nasih bahasa Belanda banyak terserap ke dalam bahasa indonesia, tidak bisa menjadi bahasa lingua franca (bahasa perhubungan / pergaulan) dulunya. Memang, bikin Belanda sedang bikin bahasanya sebagai bahasa resmi di Hindia Belanda. Tapi karena saat itu bahasa Melayu sudah kadung (terlanjur) mengakar kuat, mau tak mau mereka mengalah dan harus puas sebagai bahasa administrasi (hukum, politik, isi dagang dan pencatatan sipil serta pendidikan).
Mengapa tidak menjadi bahasa resmi, bahasa ini tetap menjadi donor nomor wahid di bahasa kita? Selain faktor waktu dan keterpakaian dalam bidang hukum serta politik, bahasa ini semakin maju dalam abad 19 & paruh awal ke-20. Faktor imigrasi besar-besaran warga dari Belanda juga menjadi pemicunya.
Berikut ini 17 kata dari 7350 kata yang diserap bahasa kita dari Belanda:
Bahasa indonesia | Bahasa Belanda (7350) | Keterangan / variasi |
Aktif / Aktivitas | Aktor / Activitiet | Sering salah menulis: aktifitas |
Bando | Pita pengikat rambut | |
Diet | Dieet | |
Efektif / Efektivitas | Efek / effectiviteit | Sering salah menulis: efektifitas |
Fanatik | Fanatiek | |
Grosir | Grossier | |
Harmonis | Harmonisch | |
Indehoi | di het hooi | |
Indekos | di kost | |
Kamar | Kamer | |
Losmen | Logement | |
Mariyuana | Marihuana | |
Objektif / objektivitas | Tujuan / objektivitas | Sering salah menulis: objektifitas |
Perkedel | Frikandel |
Donor 9: Bahasa Inggris
Kemerdekaan di tahun 1945 tidak juga-merta bahasa terbengkalai di Bumi Pertiwi ini. Baru setelah 1966, pengaruh kuat bahasa itu perlahan berkurang. Mengapa? "Pascakudeta" Soeharto ke Soekarno, Indonesia menjadi lebih akrab dengan barat (AS dan sekutunya). Berbagai kerjasama dagang & pendidikan dibuat Soeharto yang tidak sabar untuk membangun Indonesia yang maju seperti barat, lalu memutuskan untuk impor aneka pengetahuan dari barat. Alhasil, sangat banyak para sarjana dan ilmuwan kita yang dikirim untuk studi ke negara-negara Amerika dan Eropa. Tidak hanya itu, banyak juga buku-buku pengetahuan dan teknologi yang diterjemahkan ke dalam bahasa dari bahasa Inggris. Jadilah bahasa Inggris sebagai donor kesembilan. Selain itu, budaya populer barat pun semakin kental di indonesia. Mau tidak mau, hal ini berdampak terhadap penyerapan bahasa inggris ke dalam bahasa indonesia. Dari kamus LWIM dibuat, baru 2413 kata yang berhasil terdokumentasi dengan kategori serapan dari bahasa inggris. Namun, arus globalisasi yang semakin kuat membuat serapannya semakin banyak dan semakin akan terus bertambah. Beberapa di dalam adalah:
Bahasa indonesia
|
Bahasa inggris
|
Analisis | Analisis |
Bisnis | Bisnis |
Boikot | memboikot |
Cas | Biaya |
Deposito | Deposito |
Euforia | Euforia |
Festival | Festival |
Perjudian | Perjudian |
Heroik | Heroik |
Individu | Individu |
Jeriken | Jerrycan |
Mancis | Cocok |
Suplai | Menyediakan |
Terpal | Kain terpal |
Donor 10: Bahasa Jepang
Nah, jauh-jauh ke Eropa, kita sampailah kepada penjajah yang katanya paling kejam daripada bangsa Eropa: Jepang. Menjadi donor kesepuluh , bahasa ini sudah masuk ke Nusantara sejak tahun 1942. Di antara yang tetap bertahan di KBBI: keibodan , kamikaze , dan jibaku. Selain kosakata untuk dunia militer seperti di atas, ada pula kata kimono. Begitu begitu, kata ini tersua dalam prosa Armijn Pane (1940), sebelum Jepang datang. Yah, namanya sastrawan. Biasanya dia sudah riset dulu sebelum menulisnya. 10 kata berikut adalah representasi dari 69 kata yang berhasil dihimpun:
Bahasa indonesia
|
Bahasa Jepang
|
Bonsai | bonsai |
Jibaku | Jikabu |
Judo | Judo |
Kamikaze | Kamikaze |
Karaoke | karaoke |
Karate | Karate |
Kimono | Kimono |
Mochi | mochi |
Origami | origami |
Samurai | Samurai |
Sumo | Sumo |
Tsunami | Tsumani |
Yoyo | yôyô |
****
Dari uraian di atas, nampak bangsa asing ke Nusantara, apa pun misinya, bisa berdampak terhadap bangsa yang ditujunya. Entah itu berdampak terhadap kehidupan politik, ekonomi, agama, dan yang tak kalah penting, budaya. Di dalam budaya sendiri, hadir bahasa. Itu juga berdampak pada semakin kayanya kosakata yang digunakan pada masyarakat Nusantara saat dulu dan saat ini. Jangankan kosakata dalam arti yang berbeda-beda, satu kosakata yang sama pun bisa dihasilkan variasi yang berbeda-beda tergantung dari daerah dan kelompok penuturnya, terutama dalam hal ragam cakapan atau informal.
Tulisan ini mencitrakan pinjam-meminjam, serap-menyerap dalam bahasa kita dulunya. Asal usul atau etimologi sebenarnya isu yang bagus tapi sangat sukar untuk direkonstruksi. Apalagi kalau minimnya sumber tulisan yang tersua. Alhasil kita hanya akan dihadapkan dengan asal-usul populer, yang dikenal dengan etimologi populer atau etimologi rakyat. Penjelasannya merupakan rekaan semata dan tidak dari penelitian yang serius. Contoh, etimologi telepon: Telefoon(Belanda). Namun menurut etimologi populer , kata "telepon" berasal dari "tali pohon". Ini keliru ya.
Semoga ke depannya kamus besar kita punya fitur etimologi di setiap katanya agar para generasi penerus paham bahasa yang dipakainya nanti tidak muncul begitu saja.
Referensi
gambar banner dimodifikasi dari freepik.com, istockphoto, dan 7428.net
www.asalkata.com
========== CATATAN EDITOR ===========
Kalo ada di antara kamu yang mau ngobrol dengan Fajar seputar asal-usul bahasa indonesia, langsung aja tinggalin komentar di bawah artikel ini ya.
ISI TULISAN DI ATAS DI COPY DARI https://www.zenius.net/blog/8912/asal-usul-bahasa-indonesia UNTUK MEMPERMUDAH PENCARIAN DAN PUBLIKASI BLOG
Comments
Post a Comment