Skip to main content

Posts

Motivasi: Bagaimana jika kita kehilangan segalanya ?

       Ini adalah aturannya: Saya sudah mencapai titik nol beberapa kali, kembali beberapa kali, dan melakukannya berulang-ulang. Saya sudah sering kali harus memulai karir baru. Orang-orang yang mengenal saya saat itu, tidak mengenal saya lagi. Dan seterusnya. Saya harus mengubah karir beberapa kali. Kadang-kadang karena kepentingan saya berubah. Kadang-kadang karena semua jembatan telah terbakar dan tidak bisa dikenali lagi. Kadang-kadang karena saya sangat membutuhkan uang. Dan kadang-kadang hanya karena saya membenci semua orang dalam karir lama saya atau mereka membenci saya. Ada cara lain untuk menemukan kembali diri Anda. Inilah yang bekerja untuk saya. Saya sudah pernah melihat teknik ini bekerja untuk beberapa ratus orang lain. Melalui wawancara, melalui orang menulis surat ke saya, selama 20 tahun terakhir. Kamu boleh mencobanya atau tidak. A) Reinvention tidak pernah berhenti. Setiap hari kita selalu re-invent kembali diri Anda. K

Titik Nol Islam Nusantara!!

Tiba-tiba terdengar kabar bahwa Presiden Joko Widodo akan meresmikan Tugu Titik Nol  Islam Nusantara  di Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Acara itu dirangkai dengan Silaturahim Nasional Jam’iyah Batak Muslim Indonesia, 24-25 Maret 2017, di Mandailing Natal. Kabar ini dipublikasi di situs Sekretariat Kabinet Republik Indonesia (setkab.go.id). Penentuan ini tentu tidak jatuh begitu saja. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama kabarnya ikut mendukung program Barus sebagai pusat masuknya Islam pertama di Nusantara. Rekonstruksi sejarah atau etnografis? Tentu penetapan Barus sebagai titik awal Islam di Nusantara akan melahirkan perdebatan terkait basis ilmiahnya. Jika digunakan pendekatan sejarah, yaitu pengetahuan rekonstruksi masa lalu yang berpegang pada obyektivitas dan fakta ilmiah, ia terikat pada metodologi yang ketat menurut sejarawan. Tentu juga harus diingat nasihat sejarawan Inggris, RG Collingwood, fakta sejarah tidak pernah akan sampai kepada kita secara murni. Dia s

Bapak Republik Indonesia yang terlupakan

Bulan Juni itu sering diingat sebagai bulan lahirnya tokoh-tokoh besar nasional Indonesia. Diawali dengan hari lahirnya Pancasila (1 Juni) kemudian disusul dengan hari lahirnya mantan presiden pertama Indonesia Soekarno (6 Juni), mantan presiden kedua HM.Soeharto (8 Juni), mantan presiden ketiga B.J Habibie (25 Juni), dan juga presiden ketujuh kita saat ini Joko Widodo (21 Juni). Wah, banyak banget yah tokoh besar nasional Indonesia yang lahir di bulan Juni? Eit, sebetulnya ada satu lagi tokoh besar Indonesia yang lahir di bulan Juni, sayangnya jarang banget generasi muda Indonesia yang tau tentang keberadaan maupun perjuangannya. Wah, siapa tuh?? Tokoh besar yang gue maksud ini gak main-main jasanya bagi negara kita, beliau ini bisa dikatakan sebagai orang yang pertama kali berjuang menentang antikolonialisme di Hindia Belanda, bahkan sebelum Soekarno dan Hatta. Beliau juga menjadi orang pertama yang mencetuskan konsep tentang "Negara Indonesia" dalam bukunya yang berjud